Tertarik? Hubungi kami sekarang
Untuk menghubungi kami, silakan isi formulir di sebelah kanan atau email langsung ke alamat di bawah ini
sales@senecaesg.comSustainability benchmarks are assessment tools used to evaluate the environmental, social, and governance (ESG) performance of companies, assets, and portfolios, particularly in sectors like real estate and infrastructure. These benchmarks […]
Tolok ukur keberlanjutan adalah alat penilaian yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) perusahaan, aset, dan portofolio, khususnya di sektor seperti real estat dan infrastruktur. Tolok ukur ini menawarkan metodologi terstruktur untuk mengukur praktik keberlanjutan, yang memungkinkan bisnis memenuhi tuntutan regulasi dan investor yang terus meningkat akan transparansi. Misalnya, GRESB (Global Real Estate Sustainability Benchmark) menilai kinerja ESG dari portofolio real estat dan infrastruktur, dengan lebih dari 2.000 perusahaan dan dana berpartisipasi secara global pada tahun 2023, mewakili aset senilai lebih dari $6,9 triliun.[1]
Tolok ukur lainnya termasuk LEED (Leadership in Energy and Environmental Design), yang mensertifikasi bangunan hijau, dan CDP (Carbon Disclosure Project), yang berfokus pada pengungkapan emisi karbon. Menurut laporan CDP tahun 2023, lebih dari 18.700 perusahaan mengungkapkan data lingkungan melalui platformnya. [2]
Tujuan membandingkan GRESB dengan tolok ukur lain adalah untuk membantu para pemangku kepentingan memilih alat penilaian yang paling tepat berdasarkan tujuan mereka. GRESB menawarkan pandangan komprehensif tentang ESG dalam bidang real estat, sementara tolok ukur lain mungkin mengkhususkan diri pada aspek yang lebih sempit seperti efisiensi energi (LEED) atau standar khusus industri (SASB). Memahami kekuatan dan keterbatasan setiap tolok ukur memastikan perusahaan menyelaraskan strategi keberlanjutan mereka secara efektif dengan tren global dan ekspektasi investor.
GRESB (Global Real Estate Sustainability Benchmark) adalah sistem pembanding ESG (Environmental, Social, Governance) yang diakui secara global yang menilai kinerja keberlanjutan portofolio real estat dan infrastruktur. Didirikan pada tahun 2009, GRESB menyediakan kerangka kerja standar untuk mengukur praktik ESG di seluruh sektor ini, yang menawarkan wawasan terperinci tentang upaya keberlanjutan perusahaan dan dana. [3]
GRESB beroperasi melalui dua penilaian utama: Penilaian Properti dan Penilaian InfrastrukturPenilaian Real Estat mengevaluasi perusahaan properti, dana investasi real estat (REIT), dan dana berdasarkan kinerja lingkungan, sosial, dan tata kelola mereka. Sementara itu, Penilaian Infrastruktur berfokus pada dana dan aset infrastruktur, menilai manajemen dan dampak ESG mereka.
Bagi investor, skor ini menawarkan ukuran yang jelas dan objektif tentang seberapa baik aset atau portofolio selaras dengan tujuan keberlanjutan, yang membantu memandu keputusan investasi. Bagi perusahaan, berpartisipasi dalam GRESB meningkatkan transparansi, memperbaiki kinerja ESG, dan mendongkrak reputasi. Pada tahun 2023, lebih dari $8 triliun aset dilaporkan melalui GRESB, yang mencerminkan pentingnya GRESB sebagai alat penting untuk pembandingan keberlanjutan di pasar real estat dan infrastruktur global.
LEED (Leadership in Energy and Environmental Design) merupakan salah satu sistem sertifikasi bangunan hijau yang paling banyak digunakan di seluruh dunia. Dikembangkan oleh US Green Building Council (USGBC), LEED berfokus pada promosi desain, konstruksi, dan operasi bangunan berkelanjutan. Kriteria utama penilaiannya meliputi efisiensi energi, konservasi air, pembangunan lokasi berkelanjutan, pemilihan material, dan kualitas lingkungan dalam ruangan.
Sertifikasi LEED diminati oleh pengembang, arsitek, dan operator bangunan yang ingin mengurangi dampak lingkungan dari proyek mereka. Bangunan bersertifikasi LEED dikenal dapat menghemat energi, mengurangi emisi karbon, dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat. Hingga tahun 2023, lebih dari 110.000 proyek di 180 negara dan wilayah telah memperoleh sertifikasi LEED, menjadikannya pilihan populer untuk bangunan komersial dan perumahan. Sertifikasi ini sangat dihargai oleh investor dan penyewa, karena sering kali menghasilkan biaya operasional yang lebih rendah dan daya jual yang lebih baik.
CDP (Carbon Disclosure Project) adalah platform global untuk pengungkapan lingkungan, yang berfokus pada emisi karbon, keamanan air, dan penggundulan hutan. Perusahaan, kota, dan pemerintah melaporkan data lingkungan mereka melalui CDP, yang memeringkatnya berdasarkan transparansi dan tindakan mereka terhadap mitigasi perubahan iklim. Sistem pelaporan iklim CDP memberikan wawasan tentang bagaimana organisasi mengelola jejak karbon mereka dan menyelaraskannya dengan tujuan iklim global.
Pada tahun 2023, lebih dari 18.700 perusahaan, yang mewakili lebih dari 60% kapitalisasi pasar global, mengungkapkan data lingkungan melalui CDP. Sistem penilaian CDP berfokus pada faktor-faktor seperti inisiatif pengurangan emisi, manajemen risiko, dan tata kelola. Laporan CDP sangat penting bagi investor dan lembaga keuangan yang ingin memahami risiko dan peluang terkait iklim. Penerapan platform ini secara luas menjadikannya salah satu sumber paling tepercaya untuk menilai pengungkapan terkait karbon dan iklim.
SASB (Sustainability Accounting Standards Board) adalah kerangka pelaporan ESG yang menyediakan standar khusus industri untuk 77 sektor, yang mencakup berbagai metrik keuangan dan keberlanjutan. Fokusnya adalah mengidentifikasi isu-isu ESG yang material secara finansial yang dapat memengaruhi kinerja perusahaan dalam setiap industri. Standar SASB dirancang agar bermanfaat bagi investor dalam mengambil keputusan dengan menyoroti risiko dan peluang ESG yang relevan.
SASB sangat populer di industri keuangan, tempat investor mencari data ESG terperinci untuk menginformasikan strategi mereka. Karena standar SASB disesuaikan dengan berbagai industri, standar ini memberikan pandangan yang bernuansa tentang tantangan keberlanjutan yang bervariasi di berbagai sektor seperti energi, perawatan kesehatan, dan real estat. Hingga tahun 2023, ribuan perusahaan di seluruh dunia, termasuk lebih dari 50% dari S&P Global 1200, melaporkan penggunaan standar SASB, yang semakin memperkuat perannya sebagai alat penting untuk integrasi ESG di pasar keuangan.
Fokus: GRESB dan LEED memiliki tujuan yang berbeda tetapi saling melengkapi dalam lanskap keberlanjutan. GRESB berfokus pada penilaian ESG (Lingkungan, Sosial, Tata Kelola) di seluruh portofolio real estat dan aset infrastruktur, mengevaluasi kinerja keberlanjutan secara keseluruhan dari perspektif investasi. Sebaliknya, LEED (Kepemimpinan dalam Desain Energi dan Lingkungan) adalah sistem sertifikasi untuk bangunan individual, yang menekankan desain, konstruksi, dan operasi bangunan hijau dengan fokus utama pada efisiensi energi dan kinerja lingkungan.
Perbedaan Metodologi dan Penilaian: Skor GRESB didasarkan pada evaluasi komprehensif faktor ESG, termasuk tata kelola, keterlibatan pemangku kepentingan, efisiensi sumber daya, dan dampak lingkungan di seluruh portofolio. LEED menggunakan sistem berbasis poin yang memberikan penghargaan untuk pilihan desain berkelanjutan, seperti konservasi air, penggunaan energi, dan kualitas udara dalam ruangan, dengan tingkat sertifikasi mulai dari Bersertifikat hingga Platinum.
Area tumpang tindih dan divergensi: Baik GRESB maupun LEED berfokus pada keberlanjutan lingkungan, tetapi GRESB mencakup isu ESG yang lebih luas di luar sertifikasi tingkat bangunan, dengan menilai seluruh portofolio. Di sisi lain, LEED berfokus secara khusus pada kinerja lingkungan masing-masing bangunan. Sementara GRESB mencakup tata kelola ESG dan aspek sosial, LEED lebih bersifat teknis, dengan fokus pada bahan konstruksi, penggunaan energi, dan dampak lingkungan.
Fokus: GRESB memberikan pandangan holistik tentang kinerja ESG di seluruh portofolio real estat dan infrastruktur, sementara CDP (Carbon Disclosure Project) terutama difokuskan pada pelaporan data lingkungan, khususnya di bidang emisi karbon, penggunaan air, dan penggundulan hutan. Penekanan CDP adalah pada pengungkapan terkait iklim, yang menyelaraskan perusahaan dengan tujuan aksi iklim global.
Kedalaman ESG vs. Pelaporan Karbon dan Iklim: GRESB menilai berbagai faktor ESG yang lebih luas, termasuk tata kelola dan isu sosial, selain masalah lingkungan, sehingga menjadikannya alat yang komprehensif bagi investor dalam aset riil. Di sisi lain, CDP mengkhususkan diri dalam transparansi dampak lingkungan, dengan fokus khusus pada jejak karbon dan upaya mitigasi perubahan iklim. CDP memberikan analisis dan penilaian mendalam tentang cara perusahaan mengelola risiko dan peluang lingkungan.
Perbedaan dalam Pelaporan dan Transparansi: GRESB mengharuskan perusahaan untuk menyerahkan laporan terperinci yang mencakup kinerja ESG di tingkat portofolio, dengan fokus pada data yang berguna bagi investor. CDP mengandalkan pengungkapan sukarela dari perusahaan dan pemerintah mengenai data lingkungan mereka, yang kemudian dipublikasikan kepada para pemangku kepentingan, sehingga memungkinkan transparansi yang lebih besar dalam manajemen risiko lingkungan. Laporan GRESB berfokus pada pembandingan kinerja, sementara CDP menekankan pengungkapan data emisi dan tindakan iklim.
Fokus: GRESB dirancang khusus untuk sektor real estat dan infrastruktur, dengan fokus pada kinerja ESG tingkat aset dan portofolio di area tersebut. Di sisi lain, SASB (Sustainability Accounting Standards Board) menyediakan standar ESG khusus industri untuk 77 sektor, yang menawarkan pendekatan yang lebih luas di berbagai industri seperti perawatan kesehatan, energi, dan manufaktur.
Metrik ESG Khusus Industri vs. Fokus Real Estat: Sementara GRESB berfokus pada metrik ESG yang relevan dengan real estat dan infrastruktur, termasuk pengelolaan sumber daya, dampak lingkungan, dan keterlibatan pemangku kepentingan, standar SASB dirancang untuk menangkap faktor ESG material yang spesifik untuk setiap industri. Kerangka kerja SASB digunakan di berbagai sektor, menangani risiko dan peluang ESG yang dapat berdampak finansial pada perusahaan di berbagai industri.
Pendekatan Berbasis Sektor yang Lebih Luas vs. Fokus pada Tingkat Aset: GRESB memperhatikan kinerja ESG dari aset real estat dan infrastruktur tertentu, menyediakan pembandingan pada tingkat aset dan portofolio bagi investor. Sebaliknya, SASB menerapkan pendekatan yang lebih luas, dengan fokus pada faktor ESG yang paling material secara finansial bagi setiap industri. Wawasan tingkat aset terperinci GRESB membantu investor di sektor real estat, sedangkan SASB menyediakan data khusus sektor yang berguna di berbagai industri untuk pengambilan keputusan investor.
GRESB ideal untuk portofolio real estat dan infrastruktur yang memerlukan evaluasi ESG yang komprehensif dan berfokus pada investor. GRESB memberikan penilaian terperinci atas kinerja lingkungan, sosial, dan tata kelola pada tingkat aset dan portofolio, menjadikannya alat yang berharga bagi perusahaan yang ingin mengukur upaya keberlanjutan mereka di sektor-sektor ini. Investor sering kali mengandalkan skor GRESB untuk mengevaluasi kinerja ESG di seluruh portofolio real estat, membantu mereka mengidentifikasi aset yang selaras dengan tujuan keberlanjutan mereka. Selain itu, perusahaan yang ingin tetap kompetitif dengan menyelaraskan diri dengan tren keberlanjutan global—seperti dekarbonisasi dan tanggung jawab sosial—akan mendapatkan manfaat dari kerangka kerja dan proses pembandingan GRESB yang terstandarisasi.
Namun, tolok ukur lain mungkin lebih baik tergantung pada fokus proyek. Misalnya, jika proyek bangunan memprioritaskan efisiensi energi atau desain bangunan hijau, sertifikasi seperti Bahasa Inggris atau ikan bream akan lebih tepat. Demikian pula, perusahaan yang ingin berkonsentrasi pada pelaporan emisi karbon dan mitigasi dampak iklim harus melihat ke CDP untuk pengungkapan lingkungan yang terperinci. Bagi mereka yang membutuhkan pelaporan ESG khusus industri, terutama di luar real estat, SASB menyediakan pendekatan yang lebih disesuaikan, dengan fokus pada risiko dan peluang ESG yang relevan bagi setiap sektor. Pemilihan tolok ukur yang tepat bergantung pada tujuan ESG tertentu dan sektor tempat perusahaan beroperasi.
Saat menavigasi lanskap kompleks tolok ukur keberlanjutan, penting untuk memilih tolok ukur yang selaras dengan tujuan spesifik dan kebutuhan industri Anda. GRESB menonjol sebagai alat evaluasi ESG yang komprehensif untuk portofolio real estat dan infrastruktur, yang menawarkan wawasan mendalam tentang kinerja lingkungan, sosial, dan tata kelola. Bagi investor, GRESB menyediakan data yang kuat untuk menilai keberlanjutan aset, sehingga sangat berharga bagi mereka yang berfokus pada pengambilan keputusan yang didorong oleh ESG. Namun, tolok ukur lain seperti LEED atau BREEAM mungkin lebih cocok untuk proyek yang berpusat pada efisiensi energi atau desain bangunan hijau, sementara CDP ideal untuk perusahaan yang menekankan emisi karbon dan aksi iklim. SASB, dengan standar ESG khusus industrinya, lebih cocok untuk bisnis yang membutuhkan pendekatan berbasis sektor terhadap keberlanjutan.
Pada akhirnya, memahami kekuatan dan keterbatasan setiap tolok ukur akan membantu bisnis dan investor membuat pilihan yang tepat. Dengan memilih kerangka kerja yang tepat, organisasi dapat secara efektif menunjukkan upaya keberlanjutan mereka, selaras dengan tren global, dan menarik pemangku kepentingan yang sadar ESG. Keputusan tersebut bergantung pada fokus spesifik proyek atau portofolio—apakah itu kinerja ESG yang lebih luas atau dampak lingkungan yang ditargetkan seperti pengurangan karbon atau efisiensi energi.
Sumber:
[1] https://unctad.org/system/files/official-document/wir2023_en.pdf
[2] https://www.cdp.net/en/companies/cdp-2023-disclosure-data-factsheet
[3] https://wp.senecaesg.com/insights/gresb-the-global-standard-for-real-estate-sustainability/
Pantau kinerja ESG di portofolio, buat kerangka ESG Anda sendiri, dan ambil keputusan bisnis yang lebih baik.
Untuk menghubungi kami, silakan isi formulir di sebelah kanan atau email langsung ke alamat di bawah ini
sales@senecaesg.com7 Straits View, Marina One East Tower, #05-01, Singapura 018936
+65 6223 8888
Gustav Mahlerplein 2 Amsterdam, Belanda 1082 MA
(+31) 6 4817 3634
No. 299, Tongren Road, #2604B Distrik Jing'an, Shanghai, Tiongkok 200040
(+86) 021 6229 8732
77 Dunhua South Road, 7F Section 2, Distrik Da'an Taipei City, Taiwan 106414
(+886) 02 2706 2108
Viet Tower 1, Thai Ha, Dong Da Hanoi, Vietnam 100000
(+84) 936 075 490
Av Jorge Basadre Grohmann 607 San Isidro, Lima, Peru 15073
(+51) 951 722 377